Asal Usul Candi Borobudur – Rasanya tidak akan ada habisnya jika berbicara mengenai warisan budaya yang ada di Indonesia. Banyak diantaranya yang berhasil dijadikan sebagai objek wisata sebagai bentuk pelestarian agar bisa dikenal oleh generasi selanjutnya.
Candi Borobudur merupakan satu dari sekian banyaknya warisan budaya Indonesia yang sudah mendunia. Terletak di kota Magelang, Jawa Tengah membuat keberadaan candi ini menjadi destinasi favorit banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.
Keindahan Candi Borobudur tentu sudah tidak perlu diragukan lagi. Borobudur bahkan tercatat sebagai candi Buddha terbesar di dunia dan menjadikannya situs kuno yang sangat suci. Muncul banyak pertanyaan mengenai bagaimana asal usul Candi Borobudur dan bagaimana sejarah berdirinya. Yuk, simak selengkapnya dalam informasi berikut ini!
Proses pembuatan Candi Borobudur sudah dimulai sejak masa Dinasti Syailendra yang dipercaya oleh para penganut Buddha Mahayana sejak abad ke-8. Pembuatan candi ini pun memakan waktu lebih dari 75 tahun dan baru selesai pada awal 900 Masehi dimana saat itu masih di bawah pemerintahan Ratu Pramudawarni.
Keberadaan Candi Borobudur yang menjadi situs termegah di masanya pun seketika lenyap saat terjadi erupsi Gunung Merapi yang mengakibatkan hancurnya kawasan sekitar candi. Hal ini berdampak besar dengan hilangnya Candi Borobudur dari peradaban selama berabad-abad.
Hingga akhirnya pada tahun 1814 seorang gubernur jenderal Inggris di Jawa berhasil menemukan candi tersebut dan dituangkan dalam sebuah buku berjudul “The History of Java”. Upaya restorasi candi ini pun memakan waktu yang cukup lama, hingga akhirnya di tahun 1911 berhasil selesai dalam masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles.
Hingga saat ini asal usul Candi Borobudur sering dibicarakan oleh banyak sejarawan karena arsitektur bangunannya yang megah dan juga teknik pembangunannya yang sudah sangat maju meskipun di abad ke-8.
Baca Juga:
Dibalik asal usul Candi Borobudur yang sangat megah, terdapat beberapa fakta menarik yang seru untuk dikulik, berikut ini adalah informasi selengkapnya!
Pada tahun 1991 UNESCO secara resmi mencatatkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia dan menjadi budaya yang wajib dilestarikan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berupaya keras untuk menjaga Borobudur dan kini memberlakukan peraturan baru dengan membatasi pengunjung yang naik ke area puncak candi.
Asal usul Candi Borobudur dibangun merupakan gagasan yang dibuat oleh Raja Samaratungga untuk menggambarkan reinkarnasi kehidupan sang Budha. Hal ini diperkuat dari ditemukannya sebuah prasasti bernama Karangtengah dan Prasasti Tri Tepusan yang menjadi saksi sejarah dibangunnya candi termegah di dunia ini.
Memiliki luas 2,500 meter persegi, membuat material batuan vulkanik yang digunakan untuk membangun candi berjumlah fantastis. Para ahli sejarah mengatakan bahwa terdapat lebih dari dua juta batu vulkanik dalam Candi Borobudur.
Batu vulkanik yang digunakan pun sudah diukir dengan cerita sang Budha secara detail dan menyambung dari area bawah hingga puncak.
Fakta menarik dari asal usul Candi Borobudur lainnya adalah sistem arsitektur mereka atau system locking yang sangat mutakhir. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk menyambungkan batuan lava vulkanik satu dengan lainnya yaitu tipe ekor burung, tipe takikan, tipe alur, dan tipe purus.
Ada berbagai cara untuk menjaga keelokan dari Candi Borobudur, salah satu yang dilakukan oleh Amero Jewellery adalah membuat rangkaian perhiasan yang diadaptasi langsung dari arsitektur candi.
Melalui Lavani Collection, Amero memiliki misi untuk melestarikan dan mengenalkan keindahan Candi Borobudur ke seluruh dunia dengan berbagai perhiasan mewah dan memiliki nilai seni tinggi.
Lavani Collection sendiri menjadi koleksi signature dari Amero yang sudah mengharumkan nama Indonesia di beberapa pagelaran internasional seperti Paris Fashion Week 2022 dan New York Fashion Week 2023.
Di dalam Lavani Collection terdapat dua seri eksklusif yaitu Dovetail Series dan Rhombus Kawung Series yang memiliki daya tarik berbeda. Lalu, apa yang membuat Dovetail Series dan Rhombus Kawung menjadi spesial?
Dovetail Series dari Lavani Amero merupakan seri pertama yang diluncurkan dan mengadaptasi sistem “dovetail” pada teknik pembangunan candi. Kombinasi material rose gold 17K dengan black gold berlapis rhodium membuatnya terlihat menawan dalam berbagai kesempatan.
Desain yang digunakan pada koleksi ini pun terinspirasi dari sistem locking pada Candi Borobudur yang direpresentasikan dalam bentuk seperti jam pasir untuk menonjolkan kesan tegas dan kokoh tanpa meninggalkan sisi futuristik, elegan, dan modern.
Bila diperhatikan lebih detail, aksen black gold yang ada di Dovetail Series juga memiliki tekstur yang dibuat mendekati batu lava yang asli. Sehingga memberi kesan yang unik dan eksklusif.
Rhombus Kawung Series merupakan koleksi terbaru dari Amero Jewellery yang merupakan kombinasi antara motif batik Kawung dengan stupa Candi Borobudur yang merupakan sebuah gambaran akan sebuah perjalanan yang memiliki tujuan untuk menjadi utuh dan sempurna.
Perpaduan desain yang sangat unik ini menciptakan rangkaian perhiasan emas yang menakjubkan. Tersedia dalam berbagai pilihan seperti kalung, gelang, cincin, anting, hingga liontin dengan material rose gold 17K dan black gold berlapis rhodium yang membuatnya menjadi salah satu jenis perhiasan yang wajib dikoleksi.
Tipe perhiasan emas ini sangat cocok untuk kamu yang menyukai tampil lebih menonjol dan dewasa, karena desain perhiasan yang dibuat akan terlihat mencolok saat dikenakan.
Saatnya miliki berbagai perhiasan emas dari Lavani Collection favoritmu, dengan berbelanja di Tokopedia atau datang langsung ke 50+ store partner Amero yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nantikan setiap informasi terbaru mengenai setiap koleksi Amero Jewellery lainnya dengan follow Amero melalui Instagram, TikTok, dan subscribe Youtube sekarang juga!
Baca Juga: