Magis Candi Borobudur dalam LAVANI dari AMERO
Perhiasan tak semata-mata sesuatu yang menempel di tubuh dan melengkapi penampilan.
Lebih dari itu, perhiasan seyogianya sarat akan makna. CEO Amero Jewellery, Pater Agus Wijaya mengatakan,
“tren perhiasan 2022 lebih ke arah desain simpel tapi bermakna. Arti atau makna inilah yang memberikan nyawa pada perhiasan.”
“Perhiasan terutama perhiasan emas akan kita turunkan ke anak cucu. Ini memang punya nilai investasi. Tapi bukan cuma itu, perhiasan ada artinya ada cerita atau nilai yang ingin diwariskan,” jelas Peter saat ditemui di Bukit Dagi, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (14/8).
Salah satunya sebagaimana yang ‘ditumpahkan’ Peter pada koleksi perhiasan teranyarnya Lavani. Sederet perhiasan dalam koleksi Lavani terinspirasi dari Candi Borobudur yang tentu sarat makna.
Inspirasi ini juga tertuang dalam serial perhiasan yang mengangkat dua unsur bangunan candi, yakni bentuk dovetail joint dan tekstur perhiasan menyerupai batu candi. Dovetail joint atau sambungan dovetail merupakan desain sambungan berbentuk dua trapesium yang disatukan. Batu-batuan candi disatukan dengan sambungan dovetail.
Menghimpun informasi dari berbagai sumber, sambungan ini memang sudah digunakan sejak zaman prasejarah, termasuk bangunan di peradaban Mesir kuno dan China kuno.
Tak hanya itu, perhiasan juga mengambil unsur berupa tekstur batu candi dan warnanya. Meski terbuat dari emas, serial ini memadukannya dengan warna hitam dari lapisan black rhodium seolah menegaskan karakter baru.
Lavani yang berarti keanggunan ini pun lahir dalam 18 set perhiasan berupa cincin, kalung, liontin, gelang, dan anting.
Menurut Peter, makna inilah yang membuat perhiasan memiliki nilai. Nilai ini lebih dari sekadar emas yang dibanderol dengan rupiah, tetapi perhiasan memiliki ‘jiwa’.
“Ini misal berkebaya, itu pun ada semangatnya, ada artinya, karena enggak bisa dipadukan dengan sembarang kain. Perhiasan juga sama. Dia simpel, tapi ada story-nya,”
Baca artikel CNN Indonesia “Magis Candi Borobudur dalam Segenggam Perhiasan dari Amero”